Beberapa tahun lalu, seorang wanita dari Asia datang ke Prancis untuk kuliah di salah satu universitas terkenal di Paris. Dia lulus seleksi dengan cerdas dan kemampuan berbahasa Prancis dan Inggris yang baik. Selama kuliah, dia menggunakan sistem transportasi umum di Paris yang menggunakan tiket otomatis. Namun, dia menemukan kelemahan dalam sistem ini dan berhasil naik transportasi umum tanpa membeli tiket.
Setelah empat tahun, wanita tersebut lulus cum laude dari universitas ternama di Paris. Namun, ketika dia mulai mencari pekerjaan dan mengirimkan surat lamaran ke beberapa perusahaan di Paris, semuanya ditolak dengan berbagai alasan. Wanita itu merasa jengkel dan marah, bahkan menuduh perusahaan-perusahaan tersebut rasis.
Untuk mencari jawaban, dia mengadukan masalahnya ke Departemen Tenaga Kerja Prancis. Namun, penjelasan yang dia terima tidak sesuai dengan perkiraannya. Wanita tersebut pernah melanggar hukum dengan tidak membayar tiket saat naik transportasi umum sebanyak tiga kali. Perusahaan-perusahaan menolaknya karena mereka menganggapnya tidak patuh pada aturan dan tidak dapat dipercaya.
Manager dari Departemen Tenaga Kerja menjelaskan bahwa kepercayaan dan integritas sangat penting dalam dunia kerja. Perusahaan-perusahaan tidak ingin menggunakan jasa seseorang yang tidak mengikuti aturan dan memanfaatkan kelemahan sistem untuk keuntungan pribadi. Moral dan etika seseorang lebih penting daripada kecerdasan atau kegeniusan.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa pengetahuan tanpa integritas berbahaya dan bahwa integritas adalah kekayaan yang paling berharga. Dalam kehidupan sosial, moral dan etika seseorang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan intelektual.